Tuesday, May 5, 2020

Desa Ini Hanya Boleh Dihuni Oleh 26 KK, Jika Ada Yang Berani Masuk, Akan Terjadi Hal Menyeramkan

Lazimnya sih sebuah daerah itu berkembang dari tahun ke tahun, khususnya di sektor penduduk. Hukumnya memang secara default begitu. Anak-anak nggak mungkin tidak tumbuh dan yang jelas mereka juga bakal punya keluarga sendiri.




Dalam kurun waktu tertentu sudah pasti akan muncul keluarga-keluarga baru. Umumnya memang harusnya begitu, tapi hal macam ini nggak dijumpai di desa bernama Karang Kenek ini.

Desa yang ada di Kabupaten Situbondo ini selalu memiliki jumlah keluarga yang sama dalam waktu yang begitu lama. Jumlahnya sendiri selalu 26, nggak kurang dan lebih. Bukti jika desa ini selalu memiliki jumlah yang sama adalah sensus dari tahun ke tahun yang angkanya tidak pernah berubah. Unik, kan? Kenapa bisa begitu? Padahal yang semacam itu harusnya menentang hukum alam.

Ketika Memaksa Menambah KK inilah yang Terjadi

Angka 26 ibaratnya seperti jumlah paten yang nggak bisa diubah. Mau ditambah atau dikurangi, pasti akan kembali ke 26. Begitulah perumpamaan soal jumlah keluarga di desa Karang Kenek ini. Hal tersebut seringkali dicoba memang dan hasilnya selalu saja jumlah KK di sana nggak berubah.

Setiap kali warga berusaha membentuk keluarga baru, ada-ada saja yang terjadi. Entah ada satu keluarga yang pindah, atau bahkan meninggal. Intinya, ketika berupaya menambah jumlah keluarga pasti ada saja jalan untuk kembali ke jumlah 26 tadi. Begitu pun ketika satu keluarga pergi, pasti nggak lama setelahnya akan datang penggantinya. Selalu seperti ini.

Penduduk Mengatakan Ini Adalah Kutukan

Adanya fenomena ini tentu nggak hanya mengejutkan orang luar, tapi juga penduduk asli desa sendiri. Mereka bertanya-tanya sejak awal kenapa hal ini bisa terjadi. Dan jika kamu ingin tahu juga kenapa fenomena unik itu muncul, jawabannya adalah karena kutukan.

Menurut para sesepuh desa Karang Kenek, jumlah KK yang selalu 26 ini memang karena sebuah kutukan. Hal itu disebabkan oleh para pendahulu desa yang dikisahkan marah besar saat tahu anaknya nggak mau tinggal di sini. Mungkin dari kemarahan itu kemudian muncul lah kutukan tersebut.

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments